Rindangnya Hutan Pinus Memberikan Kesegaran Maksimal meski Dengan Harga Tiket Minimal
SURYA.CO.ID, JEMBER - Batang pinus tidak sekadar menjadi bahan korek api, seperti cerita di masa lalu. Tetapi gugusan pepohonan yang membentuk hutan pinus bisa menjadi tempat berwisata atau refreshing setelah lelah berkendara jauh.
Di Jember, ada kawasan bernama Wisata Pinus Sidomulyo (WPS) di Kecamatan Silo, Jember. Kawasan wisata ini mirip wisata hutan pinus yang ada di Lawang, Kabupaten Malang, namun WPS berada dekat jalan nasional.
Deretan pohon pinus dengan dedaunannya selalu berdesir diterpa angin serta suara aliran air dari sungai di bawahnya, menjadikan WPS begitu ideal sebagai tempat wisata.
Apalagi tempat wisata ini berada di tepi jalan nasional, jalan penghubung Jawa - Bali, atau Surabaya - Jember - Banyuwangi, tepatnya sebelum masuk Gunung Gumitir dari arah Jember. Jadi, tentu tepat disinggahi agar badan kembali fresh setelah letih berkendara.
WPS berada di area Persemaian Permanen Garahan (PPG). "PPG bisa, disebut Wisata Pinus Sidomulyo juga. Di media sosial, kami memakai Wisata Pinus Sidomulyo," ujar Aprilia, seorang petugas WPS, Jumat (17/9/2021).
Jika berkendara dari arah Jember atau Surabaya, tempat wisata ini berada di kiri jalan nasional, sebelum masuk ke area jalur Gunung Gumitir. Tempatnya cocok sebagai lokasi istirahat, dan tentunya memang untuk berwisata dengan tiket masuk yang merakyat, hanya Rp 5.000 per orang.
WPS atau PPG menawarkan sejumlah wahana, seperti flying fox, area berkemah, kafe, permainan anak, kendaraan ATV, gowes, juga pemandian alami yakni sungai yang berada di salah satu sisi di tempat wisata tersebut.
Pemandaian alami sungai itu yang banyak menyedot minat wisatawan. Sebab, wisatawan bisa tubing atau mandi di sungai tersebut. Kolam alami yang aman untuk anak juga sudah disediakan.
Tempatnya yang instagramable menjadi daya pikat tersendiri bagi wisatawan yang aktif di media sosial. Kafe Pinus yang berada di rindangnya pepohonan pinus menjadi tempat adem untuk nongkrong. "Klaster durian juga masih terus dikembangkan," lanjut April.
PPG dikembangkan menjadi tempat wisata sejak Desember 2019. Namun tempat itu sempat tutup beberapa bulan di masa PPKM. Dan begitu kembali dibuka, minat pengunjung lumayan tinggi. "Baru juga dibuka ini," lanjutnya.
Ketika dibuka, animo masyarakat tinggi. Di akhir pekan lalu, ada sekitar 400 orang pengunjung berwisata di tempat adem tersebut. ****
0 Response to "Rindangnya Hutan Pinus Memberikan Kesegaran Maksimal meski Dengan Harga Tiket Minimal"
Post a Comment