Kasus Covid-19 Landai RI Tak Boleh Ulangi Kesalahan Eropa

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak pemerintah resmi memperpanjang kebijakan PPKM Jawa-Bali selama 2 pekan untuk periode 2-15 November 2021, perkembangan pandemi Covid-19 di Tanah Air terus menunjukkan perbaikan.

Total kasus kumulatif Covid-19 di dalam negeri mencapai 4,25 juta. Namun dalam sepekan ini, indikator epidemiologis mulai dari tren kasus infeksi dan kematian harian sudah turun. Di sisi lain laju vaksinasi juga terus dipertahankan.

Kasus infeksi harian konsisten berada di bawah 1.000. Dalam sepekan terakhir tren kasus infeksi menurun 5,4%. Hal serupa juga terjadi untuk kasus kematian yang drop sampai 21%.


Total vaksinasi meningkat 4,2% dan tembus 200 juta dosis. Jumlah orang yang mendapat dosis pertama vaksin mencapai 123,8 juta orang atau naik 3,5% dibandingkan akhir bulan lalu.

Sementara itu jumlah orang yang sudah disuntik vaksin secara penuh (2 dosis) jumlahnya mencapai 77,7 juta atau naik 5,4% dalam seminggu. Meski rata-rata laju vaksinasi harian cenderung turun 5,2% tetapi pemerintah berhasil mempertahankan laju penyuntikan vaksin mencapai 1,5 juta dosis per hari.

Jika tren tersebut dipertahankan maka setidaknya di bulan Januari atau Februari tahun depan target vaksinasi 70-80% populasi Indonesia untuk mendapatkan 1 dosis vaksin tercapai.

Sedangkan untuk mewujudkan herd immunity dengan asumsi satu orang mendapat 2 suntikan bisa dicapai di semester I-2022.

Indikator

31-Oct-21

05-Nov-21

Change (%)

Total Kasus Kumulatif

4,244,358

4,247,320

0.1%

Kasus Infeksi Harian (Smoothed)

620

586

-5.4%

Total Kematian

143,405

143,519

0.1%

Kasus Kematian Harian (Smoothed)

29

23

-21.0%

Total Vaksinasi

193,361,231

201,512,037

4.2%

Jumlah Orang Divaksin

119,662,248

123,824,199

3.5%

Jumlah Orang Divaksin (2 Dosis)

73,698,983

77,687,838

5.4%

Laju Vaksinasi Harian (Smoothed)

1,773,289

1,680,264

-5.2%

Sumber : Our World in Data

Meskipun kondisi pandemi menunjukkan perbaikan, tetapi agaknya pemerintah masih berhati-hati dalam melakukan pelonggaran. Hal ini dikarenakan Covid-19 bisa saja meledak lagi meskipun vaksinasi terus digeber.

Eropa menjadi salah satu contohnya. Reuters melaporkan bahwa kasus infeksi Covid-19 di Eropa naik 6% secara mingguan di awal November. Di Benua Biru setidaknya ada tambahan 1,8 juta kasus baru. Pada saat yang sama angka kematian juga meningkat 12% secara mingguan.

Dari Eropa pelajaran yang dapat diambil adalah Covid-19 masih belum benar-benar selesai. Virus yang terus bermutasi menjadi tantangan tersendiri untuk vaksinasi karena menurut beberapa studi efektivitas vaksin cenderung turun terhadap mutan atau varian baru Covid-19.

Bagaimanapun juga pemerintah harus tetap berhati-hati jika gelombang ketiga tidak ingin terjadi di Indonesia. Cukup dua gelombang saja. Oleh sebab itu pelonggaran harus memperhatikan beberapa aspek seperti sektor dan wilayah yang menjadi hot zone.

Ada kemungkinan juga bahwa PPKM Jawa-Bali masih akan diperpanjang hingga akhir tahun karena pemerintah sendiri menghapus cuti bersama akhir tahun yang bertujuan agar Covid-19 tak meledak lagi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(trp/trp)

0 Response to "Kasus Covid-19 Landai RI Tak Boleh Ulangi Kesalahan Eropa"

Post a Comment