Jokowi Ingin Nilai Tambah Sektor Pertanian Ditingkatkan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin agar nilai tambah sektor pertanian ditingkatkan. Pasalnya, sektor pertanian terbukti mampu bertahan sehingga menjadi sektor unggulan selama pandemi covid-19.
"Kita harus manfaatkan momentum pandemi ini untuk meningkatkan nilai tambah di sektor pertanian, karena di tengah pandemi covid-19 sektor pertanian menjadi sektor unggulan, bisa tetap bergerak produktif dan melibatkan banyak tenaga kerja," ujarnya dalam ujarnya dalam pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2021, Rabu (25/8).
Pada kuartal I 2021, sektor pertanian mampu tumbuh positif 2,95 persen. Padahal, saat itu pertumbuhan ekonomi minus 0,74 persen. Lalu, sektor pertanian juga mampu tumbuh positif di kuartal II 2021 yakni 0,38 persen.
"Saya yakin, Insyaallah, di kuartal III sektor pertanian juga masih bisa tumbuh lebih baik lagi, karena potensi pasar tetap masih sangat besar baik dalam negeri maupun ekspor keluar," ujarnya.
Kepala negara mengatakan potensi ekspor produk pertanian masih terbuka lebar. Ia menyebutkan sejumlah produk pertanian yang memiliki potensi ekspor besar yakni umbi porang, sarang burung walet, dan edamame. Namun, ia menekankan agar ekspor produk pertanian itu tidak hanya dalam bentuk mentah namun barang jadi.
"Saya titip agar komoditas porang ini didorong agar bisa sampai hasilkan barang jadi baik berupa kosmetik, beras, atau berupa makanan yang lainnya," imbuhnya.
Selain meningkatkan nilai tambah dari sisi produk, Jokowi juga meminta jajarannya untuk meningkatkan kelembagaan petani dari hulu sampai hilir. Misalnya, dengan meningkatkan peran badan usaha milik petani baik koperasi atau BUMDes sehingga nilai tambah dari pasca panen bisa ditingkatkan.
[Gambas:Video CNN]
Ia juga berjanji pemerintah akan memperluas serta menyederhanakan akses pembiayaan kepada petani. Saat ini, pemerintah telah menyediakan fasilitas KUR khusus petani yang nilainya mencapai Rp70 triliun.
"Pemerintah akan terus mempercepat penyaluran KUR terutama KUR pertanian yang plafon tahun 2021 sebesar Rp70 triliun khusus untuk KUR pertanian dari total KUR yang ada Rp253 triliun," imbuhnya.
Nantinya, lanjut dia, pemerintah juga akan menyempurnakan skema penyaluran KUR sehingga sesuai dengan karakteristik usaha pertanian. Ia juga meminta jajarannya untuk memperkuat pendampingan bagi petani.
Termasuk, memanfaatkan teknologi dan platform digital demi mendorong produktivitas petani dan memotong mata rantai pemasaran.
"Kita harus serius menggarap ini, bukan hanya untuk meningkatkan nilai tukar tukar petani dan kesejahteraan petani tapi untuk menghasilkan sebuah lompatan sehingga sektor pertanian punya kontribusi semakin besar dalam menggerakkan mesin pertumbuhan ekonomi," tuturnya.
(agt)
0 Response to "Jokowi Ingin Nilai Tambah Sektor Pertanian Ditingkatkan"
Post a Comment